Dalam beberapa bulan terakhir, dunia pasar modal Indonesia dihebohkan dengan berita akuisisi saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) oleh raksasa infrastruktur telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) — perusahaan yang berada di bawah payung Grup Djarum.
Langkah strategis ini bukan hanya mengubah arah bisnis kedua perusahaan, tapi juga mengguncang harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengapa akuisisi ini menarik perhatian besar investor? Apa dampaknya terhadap prospek saham DATA di masa depan? Mari kita bahas tuntas.
🏢 Profil Singkat PT Remala Abadi Tbk (DATA)
PT Remala Abadi Tbk — dengan kode saham DATA — adalah perusahaan penyedia layanan internet, infrastruktur jaringan, dan solusi digital. Melalui brand utamanya FiberStar, perusahaan ini dikenal luas sebagai salah satu penyedia jaringan fiber optik (FO) terbesar di Indonesia.
Sejak melantai di bursa, DATA fokus pada penyediaan layanan neutral carrier fiber optic network, artinya jaringannya bisa digunakan oleh berbagai operator tanpa diskriminasi.
Dengan model bisnis ini, DATA menjadi salah satu pemain penting di era transformasi digital Indonesia.
💼 Detail Akuisisi oleh TOWR (Grup Djarum)
Pada Januari 2025, pasar dikejutkan oleh kabar bahwa TOWR — melalui anak usahanya, PT Iforte Solusi Infotek — resmi menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi 40% saham DATA.
Saham tersebut sebelumnya dimiliki oleh:
- Verah Wahyudi Singgih Wong sebesar 36,8%, dan
- Jimmi Anka sebesar 3,2%.
Dengan demikian, total saham yang diambil alih mencapai sekitar 40% modal disetor DATA, menjadikan TOWR sebagai pemegang saham strategis baru.
💰 Nilai Transaksi
Total nilai akuisisi disebut mencapai sekitar Rp 535,7 miliar, menjadikannya salah satu transaksi besar di sektor infrastruktur digital awal tahun 2025.
Sumber resmi seperti Bisnis.com, Fortune IDN, dan Bareksa melaporkan bahwa akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat posisi TOWR di sektor layanan digital dan jaringan internet — bidang yang melengkapi bisnis menara telekomunikasi yang telah dikuasainya.
🚀 Dampak Langsung di Pasar Saham: Harga DATA Terbang
Begitu kabar akuisisi diumumkan, saham DATA langsung melonjak hingga menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) di BEI.
Dalam sehari, harga saham DATA naik lebih dari 25%, menandakan euforia besar dari pelaku pasar.
Investor menilai akuisisi ini sebagai sinyal positif karena:
- Masuknya Grup Djarum (TOWR) menunjukkan kepercayaan besar terhadap prospek bisnis DATA.
- Potensi sinergi antara menara TOWR dan jaringan fiber DATA bisa menciptakan model bisnis “end-to-end connectivity”.
- Kemungkinan ekspansi nasional yang lebih cepat karena dukungan modal dan infrastruktur dari Grup Djarum.
🔍 Motif Strategis TOWR: Menguasai Infrastruktur Digital dari Udara hingga Darat
Langkah TOWR membeli saham DATA bukan tanpa alasan.
Selama ini, TOWR dikenal sebagai raksasa penyedia menara telekomunikasi dengan ribuan site di seluruh Indonesia. Namun, dunia digital saat ini tidak hanya bergantung pada menara seluler, tapi juga pada backbone jaringan fiber optik yang menyalurkan data antarwilayah.
Dengan mengakuisisi DATA, TOWR kini memiliki:
- Infrastruktur tower (menara) → untuk jaringan mobile, dan
- Infrastruktur fiber (FO) → untuk jaringan internet tetap (fixed broadband).
Kombinasi dua infrastruktur ini membuat TOWR semakin kuat sebagai pemain utama konektivitas nasional.
Secara bisnis, akuisisi ini bisa membuka peluang:
- Integrasi layanan ISP dan telekomunikasi,
- Penghematan biaya operasional (OPEX sharing), dan
- Diversifikasi pendapatan di luar sewa menara.
📈 Analisis Fundamental dan Prospek Saham DATA
Setelah akuisisi, prospek saham DATA menjadi salah satu yang paling dibicarakan di forum investor. Berikut beberapa poin penting untuk dianalisis:
1. Peningkatan Nilai Perusahaan
Masuknya TOWR (Grup Djarum) otomatis meningkatkan persepsi nilai DATA. Investor percaya ada:
- Transfer teknologi & manajemen,
- Akses ke modal besar, dan
- Kemampuan ekspansi yang lebih agresif.
2. Potensi Pertumbuhan Pendapatan
Dengan dukungan TOWR, DATA bisa memperluas jaringan ke area yang sebelumnya belum terjangkau.
Selain itu, peluang kolaborasi antarperusahaan Grup Djarum di bidang digital juga terbuka lebar.
3. Kinerja Keuangan
Sebelum akuisisi, DATA sudah mencatat pertumbuhan stabil, meski margin masih tipis karena investasi besar di infrastruktur FO.
Setelah masuknya TOWR, tekanan modal bisa berkurang karena adanya dukungan finansial.
4. Valuasi Pasar
Dengan nilai akuisisi Rp 535,7 miliar untuk 40% saham, maka valuasi total DATA sekitar Rp 1,34 triliun.
Jika dibandingkan dengan potensi pertumbuhan dan aset jaringan nasionalnya, valuasi ini masih terbilang menarik, terutama bagi investor jangka panjang.
⚠️ Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meski akuisisi ini tampak menjanjikan, investor tetap harus memahami beberapa risiko:
- Integrasi Operasional
 Meskipun sama-sama di sektor infrastruktur, menggabungkan bisnis tower dan fiber membutuhkan manajemen dan sistem operasional yang kompleks.
- Persaingan Ketat
 Pasar internet dan fiber optic Indonesia sudah ramai oleh pemain besar seperti Telkom (IndiHome), Biznet, dan MyRepublic. DATA harus menemukan keunggulan kompetitifnya.
- Regulasi Telekomunikasi
 Industri ini diawasi ketat oleh Kementerian Kominfo. Perubahan aturan atau kebijakan bisa berdampak langsung pada biaya operasional.
- Fluktuasi Harga Saham
 Setelah euforia awal, saham DATA bisa kembali ke level fundamental. Investor harus berhati-hati terhadap volatilitas jangka pendek.
📊 Reaksi Pasar & Analisis Teknis Singkat
Pasca pengumuman akuisisi:
- Volume transaksi saham DATA meningkat tajam.
- Harga bergerak dari kisaran Rp150-an ke atas Rp200-an dalam waktu singkat.
- RSI (Relative Strength Index) sempat menunjukkan area overbought — indikasi potensi koreksi teknikal.
Namun, dalam jangka menengah, tren naik bisa berlanjut jika:
- Aksi korporasi benar-benar terealisasi, dan
- Kinerja keuangan kuartal berikutnya menunjukkan pertumbuhan.
💡 Kesimpulan: Saham DATA, Bintang Baru di Ekosistem Digital Indonesia
Akuisisi saham DATA oleh TOWR bukan hanya transaksi bisnis biasa — ini adalah langkah strategis Grup Djarum menguasai infrastruktur digital dari udara hingga darat.
Dengan kekuatan sinergi tower dan fiber, DATA berpotensi tumbuh menjadi pemain penting dalam transformasi digital Indonesia.
Namun, investor harus tetap realistis:
- Euforia awal bisa memicu lonjakan harga, tapi keberlanjutan nilainya bergantung pada kinerja pasca akuisisi.
- Jika integrasi berjalan sukses, DATA bisa menjadi saham pertumbuhan jangka panjang di sektor telekomunikasi digital.
- Sebaliknya, jika gagal menyinergikan operasional, potensi stagnasi bisa muncul.
Bagi investor cerdas, saham DATA layak dimasukkan dalam watchlist 2025, dengan catatan selalu pantau perkembangan resmi dari BEI dan manajemen TOWR.
Leave a Reply