LAPD di Ambang Pengendalian Baru: Apakah Sahamnya Bisa Meledak?

Saham PT Leyand International Tbk (LAPD) tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di kalangan investor ritel. Dalam beberapa bulan terakhir, pergerakan harga saham ini menunjukkan pola yang tidak biasa—fluktuatif namun terus menarik minat pasar. Di balik semua itu, terdapat kisah menarik tentang akuisisi besar, perubahan pengendalian, dan potensi restrukturisasi yang bisa mengubah arah masa depan perusahaan. Pertanyaannya: apakah saham LAPD berpotensi menjadi saham “multibagger” berikutnya?


1. Perjalanan Singkat LAPD: Dari Krisis ke Pemulihan

PT Leyand International Tbk awalnya dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi dan pembangkitan listrik. Namun, beberapa tahun terakhir, perusahaan ini menghadapi tantangan besar—dari penurunan kinerja hingga pembengkakan liabilitas. Meski demikian, manajemen berhasil melakukan langkah restrukturisasi strategis, salah satunya dengan mengubah fokus bisnis menjadi distribusi FMCG (Fast Moving Consumer Goods) melalui anak usahanya, PT Rusindo Eka Raya (RER).

Langkah diversifikasi ini terbukti memberikan dampak positif. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2025, LAPD mencatat peningkatan pendapatan sebesar 48,6% year-on-year, dari Rp 93,2 miliar menjadi Rp 138,5 miliar. Selain itu, liabilitas juga berhasil dipangkas dari Rp 196,7 miliar menjadi Rp 188,8 miliar. Angka ini menunjukkan perbaikan fundamental yang cukup signifikan.


2. Akuisisi Besar oleh PT JSI Sinergi Mas: Titik Balik LAPD

Katalis utama yang membuat saham LAPD kembali bersinar adalah kabar akuisisi oleh PT JSI Sinergi Mas (JSI). Berdasarkan pengumuman resmi, JSI telah membeli 51% saham LAPD yang ditempatkan dan disetor penuh. Pembelian ini dilakukan melalui beberapa tahap, dengan harga pembelian di kisaran Rp 155–Rp 175 per saham.

Proses akuisisi ini dilandasi oleh Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) antara JSI dan pemegang saham lama, Layman Holdings Pte Ltd. Dalam keterangan resminya, JSI menyebutkan bahwa mereka melihat potensi besar dalam bisnis distribusi dan logistik yang dijalankan LAPD, serta ingin memperkuat permodalan dan memperluas jaringan bisnis perusahaan.

Dengan kepemilikan 51%, JSI kini menjadi pemegang saham pengendali baru LAPD, menggantikan Layman Holdings. Hal ini dipastikan dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia dan akan disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada kuartal IV/2025.


3. Dampak Aksi Korporasi terhadap Harga Saham

Perubahan pengendali seperti ini biasanya menjadi pemicu utama pergerakan harga saham. Investor cenderung berspekulasi bahwa pengendali baru akan membawa arah yang lebih agresif—baik dalam ekspansi bisnis, efisiensi keuangan, maupun injeksi aset baru.

Dalam kasus LAPD, akuisisi oleh JSI bisa membuka peluang berikut:

  • Injeksi Aset Baru: Potensi masuknya aset senilai lebih dari Rp 1 triliun dalam bentuk infrastruktur distribusi, gudang, dan jaringan penjualan baru.
  • Restrukturisasi Manajemen: Masuknya tim manajemen profesional dari JSI dapat meningkatkan tata kelola dan efisiensi operasional.
  • Ekspansi Bisnis FMCG: Dengan meningkatnya permintaan produk konsumsi cepat di Indonesia, LAPD bisa menjadi pemain penting di segmen distribusi dan logistik FMCG.

Tak heran, rumor mengenai rencana injeksi modal dan restrukturisasi besar ini mulai mendorong investor ritel melirik kembali saham LAPD. Dalam beberapa pekan terakhir, volume perdagangan meningkat signifikan di atas rata-rata harian.


4. Potensi Multibagger: Bisakah LAPD Naik 400%?

Jika dilihat dari valuasi, LAPD termasuk saham dengan market cap kecil (di bawah Rp 1 triliun) dan free float terbatas, sehingga pergerakan harga dapat lebih cepat ketika ada sentimen positif.

Apabila JSI benar-benar mengeksekusi rencana bisnisnya dan berhasil meningkatkan pendapatan hingga Rp 500 miliar per tahun (target optimistis pasca restrukturisasi), valuasi perusahaan bisa naik 3–4 kali lipat dari posisi sekarang. Dengan asumsi Price-to-Sales Ratio (PSR) naik dari 0,5x menjadi 2x, harga saham LAPD secara teoritis bisa melonjak lebih dari 300–400% dalam dua tahun ke depan.

Namun, skenario ini tentu sangat bergantung pada realisasi injeksi aset dan sinergi antara JSI dan manajemen LAPD. Jika kedua pihak mampu mengeksekusi strategi secara disiplin, potensi multibagger bukanlah hal mustahil.


5. Risiko yang Harus Diwaspadai

Di balik peluang besar, investor juga harus realistis terhadap risiko yang ada:

  1. Likuiditas Rendah dan Volatilitas Tinggi
    Dengan free float kecil, harga saham LAPD bisa naik-turun tajam akibat pergerakan spekulatif jangka pendek.
  2. Proses Akuisisi Belum 100% Final
    Meski secara administratif sudah berjalan, penyelesaian hukum dan restrukturisasi internal masih memerlukan waktu.
  3. Fundamental Masih Dalam Tahap Pemulihan
    Meskipun pendapatan meningkat, margin keuntungan masih tipis dan perlu waktu untuk konsisten menghasilkan laba bersih.
  4. Ketergantungan pada Investor Baru
    Sukses atau tidaknya transformasi LAPD kini sangat bergantung pada strategi dan komitmen JSI sebagai pemegang kendali baru.

6. Strategi Investor: Momentum atau Jangka Panjang?

Bagi trader jangka pendek, saham LAPD menarik karena volatilitas tinggi dan potensi swing besar ketika ada kabar aksi korporasi. Namun, bagi investor jangka panjang, fokus sebaiknya pada fundamental dan eksekusi bisnis pasca akuisisi.

Indikator penting yang perlu dipantau ke depan meliputi:

  • Laporan keuangan Q3 dan Q4/2025: apakah tren pertumbuhan pendapatan tetap berlanjut?
  • Keputusan RUPSLB terkait arah bisnis baru dan potensi rights issue.
  • Aksi korporasi lanjutan, seperti merger anak usaha atau injeksi modal dari JSI.

Jika semua langkah tersebut berjalan sesuai rencana, LAPD bisa berubah dari saham “tidur” menjadi salah satu bintang baru di BEI.


Kesimpulan

PT Leyand International Tbk (LAPD) saat ini sedang berada di titik transisi penting. Dengan masuknya JSI Sinergi Mas sebagai pengendali baru, prospek bisnis LAPD berpotensi berubah secara fundamental. Transformasi dari perusahaan energi menuju distribusi FMCG dan logistik memberikan peluang pertumbuhan yang besar di tengah permintaan pasar yang tinggi.

Namun, investor tetap harus cermat menilai risiko dan waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil nyata. Dalam dunia saham, peluang besar selalu datang dengan risiko yang sebanding. Bagi mereka yang sabar dan mampu membaca momentum, LAPD bisa saja menjadi salah satu saham berpotensi multibagger dalam dua tahun ke depan—tentu jika semua rencana aksi korporasi benar-benar terealisasi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *