PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (kode saham: PACK) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang paruh kedua tahun 2025. Perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang investasi dan perdagangan umum ini kini tengah melakukan langkah besar dengan bertransformasi ke bisnis tambang nikel β sebuah langkah yang berpotensi mengubah arah pertumbuhan dan valuasi perusahaan secara signifikan.
Namun, di balik ambisi besar tersebut, saham PACK juga menyimpan dinamika tinggi: mulai dari kenaikan harga yang fantastis, aksi korporasi jumbo, hingga peringatan Unusual Market Activity (UMA) dari BEI karena volatilitas yang ekstrem. Artikel ini akan mengulas secara lengkap perkembangan terbaru saham PACK, strategi bisnisnya, hingga analisis prospek dan risikonya bagi para investor.
π’ Profil Singkat Perusahaan
PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk atau PACK adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2016 dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2023. Awalnya, bisnis utama perusahaan berfokus pada investasi hijau dan pengelolaan aset ramah lingkungan. Namun, sejak 2024, manajemen mulai mengarahkan strategi ke sektor sumber daya alam β khususnya nikel, sejalan dengan tren global menuju energi hijau dan kendaraan listrik (EV ecosystem).
Dengan visi menjadi perusahaan investasi terintegrasi di sektor pertambangan dan energi terbarukan, PACK kini tengah melakukan transformasi bisnis besar-besaran melalui akuisisi aset tambang nikel di Sulawesi.
πΌ Aksi Korporasi Besar: Rights Issue dan Obligasi Wajib Konversi (OWK)
Salah satu berita terbesar yang mengguncang pasar adalah rencana rights issue berbalut OWK (Obligasi Wajib Konversi) yang diumumkan pertengahan Agustus 2025. Langkah ini dilakukan untuk mendanai akuisisi dua perusahaan tambang, yaitu:
- PT Konutara Sejati (KOS) β sebesar 30%
- PT Karyatama Konawe Utara (KKU) β sebesar 34,5%
Kedua entitas ini akan diambil alih dari Denway Development Limited dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun.
Untuk merealisasikan akuisisi tersebut, PACK berencana menerbitkan OWK yang dapat dikonversi menjadi saham baru dengan jumlah maksimum 35 miliar lembar saham baru. Penerbitan ini tentu berpotensi menimbulkan dilusi besar bagi pemegang saham eksisting, namun di sisi lain juga bisa memperkuat struktur permodalan perusahaan secara signifikan.
π RUPSLB dan Jadwal Aksi Korporasi
Manajemen menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025 untuk meminta persetujuan investor atas rencana rights issue dan OWK tersebut. Hasil keputusan ini akan menjadi kunci bagi arah harga saham PACK di kuartal IV 2025.
π Pergerakan Harga Saham PACK di BEI
Saham PACK sempat menjadi βbintangβ di bursa karena kenaikannya yang luar biasa pada pertengahan 2025. Harga saham sempat melonjak lebih dari 1.000% hanya dalam beberapa bulan β dari kisaran Rp 200-an ke lebih dari Rp 3.000 per saham.
Namun, setelah pengumuman aksi korporasi besar, harga saham PACK berbalik tajam. Pada 21 Agustus 2025, harga saham turun hampir 10% (ARB) ke level sekitar Rp 3.280, dan tren penurunan berlanjut hingga pertengahan September 2025 dengan koreksi hampir 47% dalam satu bulan.
Penurunan ini menandakan adanya fenomena sell on news, di mana investor mengambil keuntungan setelah berita besar dirilis. Selain itu, kekhawatiran terhadap potensi dilusi dan ketidakpastian akuisisi juga menjadi faktor tekanan harga.
β οΈ Peringatan BEI: Unusual Market Activity (UMA)
Bursa Efek Indonesia mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PACK pada pertengahan Juni 2025. BEI menilai bahwa lonjakan harga dan volume transaksi saham PACK terjadi dalam waktu singkat dan tidak sepenuhnya dijelaskan oleh informasi publik yang memadai.
Sebagai respons, BEI sempat mensuspensi perdagangan saham PACK selama satu hari untuk menjaga kestabilan pasar. Setelah suspensi dicabut, saham kembali diperdagangkan namun tetap menunjukkan volatilitas tinggi β mencerminkan aktivitas spekulatif yang intens di antara investor ritel maupun institusi.
π¦ Masuknya Investor Asing: Sinyal Positif di Tengah Volatilitas
Meski sempat tertekan, saham PACK juga menunjukkan tanda menarik: masuknya investor institusi asing besar.
Pada 4 September 2025, Providentia Wealth Management Ltd, sebuah perusahaan investasi internasional, membeli sekitar 230,459 juta saham PACK (setara 14,43%) dengan harga akuisisi sekitar Rp 228/lembar, jauh di bawah harga pasar saat itu yang mencapai lebih dari Rp 2.700.
Tak lama berselang, entitas lain juga menambah kepemilikan sekitar 140 juta saham (8,8%). Masuknya investor besar ini dapat menjadi indikasi kepercayaan jangka panjang terhadap strategi bisnis PACK, terutama pada prospek nikel dan kendaraan listrik di Indonesia.
π Prospek Bisnis: Nikel dan Ekosistem Kendaraan Listrik
Transformasi bisnis PACK menuju sektor tambang nikel tidak lepas dari peluang besar industri kendaraan listrik (EV) global. Nikel merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai lithium-ion yang digunakan untuk mobil listrik dan penyimpanan energi.
Indonesia, dengan cadangan nikel terbesar di dunia, menjadi pusat perhatian investor global. Jika akuisisi dua tambang yang direncanakan PACK berhasil, maka perusahaan ini bisa ikut menikmati pertumbuhan eksponensial industri nikel dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi tambang nikel β termasuk pembangunan smelter dan industri baterai nasional β yang dapat memberikan multiplier effect besar bagi emiten di sektor ini.
π Analisis Fundamental dan Valuasi
Dari sisi fundamental, kinerja keuangan PACK masih terbatas karena proses transformasi bisnis yang belum sepenuhnya selesai. Laporan keuangan per Juni 2025 menunjukkan pendapatan dan laba yang relatif kecil dibandingkan kapitalisasi pasarnya.
Namun, investor menilai valuasi saham ini lebih kepada potensi masa depan (growth stock), bukan kinerja masa lalu. Artinya, investor membeli harapan bahwa setelah akuisisi tambang nikel selesai, perusahaan akan menghasilkan pendapatan dan laba yang jauh lebih besar.
Dari sisi valuasi, saham PACK sempat diperdagangkan dengan Price to Book Value (PBV) di atas 15x, menunjukkan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap prospek jangka panjang.
βοΈ Risiko dan Tantangan
Meski peluangnya besar, investasi di saham PACK juga mengandung risiko tinggi. Berikut beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan:
- Dilusi Saham
- Rencana penerbitan OWK hingga 35 miliar lembar berpotensi menurunkan kepemilikan dan nilai per saham bagi investor lama.
 
- Ketidakpastian Implementasi Akuisisi
- Akuisisi tambang nikel bernilai triliunan rupiah memerlukan due diligence yang ketat dan pembiayaan yang solid. Kegagalan atau keterlambatan bisa menekan sentimen pasar.
 
- Volatilitas Harga
- Pergerakan harga yang ekstrem dan pernah disuspensi menunjukkan bahwa saham ini masih sangat spekulatif.
 
- Kinerja Keuangan Belum Stabil
- Hingga kini, pendapatan dan laba PACK belum menunjukkan tren kuat untuk mendukung valuasi tinggi.
 
π§ Kesimpulan: Potensi Besar, Risiko Sama Besarnya
Saham PACK adalah salah satu contoh menarik dari emiten yang sedang bertransformasi besar-besaran. Perusahaan yang dulunya berfokus pada investasi umum kini beralih ke bisnis tambang nikel β sektor yang sedang naik daun secara global.
Langkah ini membuka peluang pertumbuhan signifikan jika akuisisi berjalan sukses dan aset tambang menghasilkan pendapatan nyata. Namun, bagi investor, penting untuk memahami bahwa saham ini juga berisiko tinggi, terutama karena:
- Struktur OWK yang bisa sangat dilutif,
- Volatilitas harga ekstrem, dan
- Belum terbuktinya kinerja operasional dari bisnis baru.
Dengan kata lain, PACK adalah saham high risk β high return: bisa menjadi bintang baru di sektor nikel jika semua berjalan mulus, tetapi juga bisa menimbulkan kerugian besar jika ekspektasi pasar tidak terpenuhi.
Leave a Reply