Saham PACK (PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk) kembali menjadi sorotan besar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah mengumumkan aksi right issue jumbo pada akhir tahun 2025, saham ini langsung menarik perhatian investor ritel maupun institusi.
Dalam aksi korporasi yang disebut-sebut sebagai salah satu right issue terbesar di sektor investasi hijau, PACK berencana menerbitkan hingga 32,5 miliar lembar saham baru. Langkah ini membuat jumlah saham beredar meningkat tajam dari hanya 1,6 miliar lembar menjadi total 34,1 miliar lembar setelah proses selesai.
Lalu, bagaimana dampaknya terhadap harga saham, market cap, dan nilai kepemilikan investor? Mari kita bahas satu per satu secara detail dan terukur.
💼 1. Kondisi Saham PACK Sebelum Right Issue
Sebelum aksi korporasi ini diumumkan, saham PACK diperdagangkan di kisaran Rp 2.850 per lembar. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 1,6 miliar lembar, maka kapitalisasi pasar (market cap) sebelum right issue berada di kisaran: 1,6 miliar×2.850=Rp 4,56 triliun1,6\ \text{miliar} \times 2.850 = Rp\ 4,56\ \text{triliun}1,6 miliar×2.850=Rp 4,56 triliun
Angka Rp 4,6 triliun tersebut menjadi dasar untuk menghitung perubahan nilai perusahaan setelah aksi right issue dilaksanakan.
📈 2. Rencana Right Issue PACK Desember 2025
Dalam prospektus rencana right issue-nya, perusahaan mengumumkan akan menerbitkan 32,5 miliar lembar saham baru. Harga pelaksanaan atau harga tebus ditetapkan sebesar Rp 100 per lembar saham baru — nilai yang jauh lebih rendah dari harga pasar saat ini agar investor tertarik menebus HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu).
Dari aksi ini, dana segar yang akan masuk ke perusahaan diperkirakan mencapai: 32,5 miliar×100=Rp 3,25 triliun32,5\ \text{miliar} \times 100 = Rp\ 3,25\ \text{triliun}32,5 miliar×100=Rp 3,25 triliun
Artinya, perusahaan akan memperoleh tambahan modal kerja dan ekspansi sebesar Rp 3,25 triliun.
📊 3. Total Saham Setelah Right Issue
Setelah proses penebusan selesai, jumlah saham beredar PACK meningkat drastis menjadi: 1,6 miliar (lama)+32,5 miliar (baru)=34,1 miliar lembar1,6\ \text{miliar (lama)} + 32,5\ \text{miliar (baru)} = 34,1\ \text{miliar lembar}1,6 miliar (lama)+32,5 miliar (baru)=34,1 miliar lembar
Lonjakan jumlah saham ini tentu memengaruhi harga teoritis saham PACK di pasar setelah tanggal ex-rights.
💰 4. Menghitung Harga Teoretis Saham PACK Setelah Right Issue
Dalam dunia pasar modal, setiap kali ada right issue, harga saham akan disesuaikan secara teoretis agar mencerminkan nilai gabungan saham lama dan saham baru.
Rumus menghitung harga teoretis (TERP – Theoretical Ex-Rights Price) adalah: TERP=(Plama×Nlama)+(Hbaru×Nbaru)Nlama+NbaruTERP = \frac{(P_{\text{lama}} \times N_{\text{lama}}) + (H_{\text{baru}} \times N_{\text{baru}})}{N_{\text{lama}} + N_{\text{baru}}}TERP=Nlama+Nbaru(Plama×Nlama)+(Hbaru×Nbaru)
Masukkan data: TERP=(2.850×1,6 miliar)+(100×32,5 miliar)34,1 miliarTERP = \frac{(2.850 \times 1,6\text{ miliar}) + (100 \times 32,5\text{ miliar})}{34,1\text{ miliar}}TERP=34,1 miliar(2.850×1,6 miliar)+(100×32,5 miliar) TERP=(4,56 T)+(3,25 T)34,1 miliar=Rp 229 per lembar (teoretis)TERP = \frac{(4,56\ \text{T}) + (3,25\ \text{T})}{34,1\ \text{miliar}} = Rp\ 229\ \text{per lembar (teoretis)}TERP=34,1 miliar(4,56 T)+(3,25 T)=Rp 229 per lembar (teoretis)
Jadi, setelah right issue selesai, harga teoretis saham PACK adalah Rp 229 per lembar.
🧮 5. Market Cap Saham PACK Setelah Right Issue
Setelah jumlah saham naik dan harga disesuaikan, maka kapitalisasi pasar baru PACK dapat dihitung sebagai berikut: 34,1 miliar×229=Rp 7,81 triliun34,1\ \text{miliar} \times 229 = Rp\ 7,81\ \text{triliun}34,1 miliar×229=Rp 7,81 triliun
✅ Market cap PACK setelah right issue meningkat dari Rp 4,6 T menjadi sekitar Rp 7,8 T.
Peningkatan ini terjadi karena dana baru sebesar Rp 3,25 T masuk ke kas perusahaan, memperkuat modal dan memperluas kapasitas ekspansi.
📉 6. Dampak Dilusi dan Peluang Investor
Meskipun secara total nilai perusahaan naik, investor lama berpotensi terdilusi jika tidak ikut menebus haknya.
Rasio right issue PACK adalah sekitar 1 : 20,3, artinya setiap pemegang 1 saham lama berhak membeli sekitar 20 saham baru. Jika investor tidak menebus HMETD tersebut, maka porsi kepemilikannya akan berkurang drastis.
Namun, bagi yang menebus semua haknya, posisi justru bisa menguat karena:
- Harga tebus Rp 100 jauh di bawah harga pasar,
- Nilai kepemilikan tetap meningkat seiring kenaikan market cap perusahaan.
🧠 7. Simulasi Kepemilikan Investor
Bayangkan seorang investor memiliki 400 lot (40.000 lembar saham) sebelum right issue.
Sebelum Right Issue:
- Harga: Rp 2.850
- Nilai kepemilikan: Rp 114.000.000
Hak HMETD:
- Rasio: 1 : 20,3
- Hak beli saham baru: 40.000 × 20,3 = 812.000 lembar
- Dana yang dibutuhkan: 812.000 × 100 = Rp 81.200.000
Setelah Right Issue:
- Total saham dimiliki: 852.000 lembar
- Harga teoritis Rp 229
- Nilai total = 852.000 × 229 = Rp 195.108.000
Artinya, investor yang menebus haknya akan melihat nilai portofolionya naik dari Rp 114 juta menjadi Rp 195 juta setelah right issue selesai.
🧭 8. Tujuan Strategis Dana Right Issue PACK
Dana sebesar Rp 3,25 triliun yang diperoleh dari aksi right issue ini akan menjadi bahan bakar penting bagi ekspansi bisnis PACK. Berdasarkan dokumen internal dan rumor pasar, alokasi dana direncanakan untuk:
- Ekspansi ke sektor energi hijau dan logistik industri,
- Pembayaran sebagian utang jangka menengah,
- Peningkatan kapasitas produksi di lini kemasan ramah lingkungan,
- Akuisisi entitas pendukung di sektor renewable packaging.
Langkah-langkah tersebut memperkuat prospek jangka panjang PACK sebagai salah satu pemain utama di bidang investasi berwawasan lingkungan.
🔎 9. Prospek Harga Saham PACK Setelah Right Issue
Harga teoretis Rp 229 bukanlah batas mutlak — pasar bisa menilai lebih tinggi jika kepercayaan investor kuat. Dengan tambahan modal besar dan proyek ekspansi yang solid, harga saham bisa pulih ke kisaran Rp 300–400 dalam jangka menengah.
Faktor penentu utama pergerakan harga pasca-right issue antara lain:
- Tingkat penyerapan HMETD oleh pemegang lama,
- Sentimen pasar terhadap prospek bisnis hijau,
- Laporan kinerja keuangan setelah dana masuk,
- Likuiditas perdagangan saham PACK di BEI.
📉 10. Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meskipun peluang pertumbuhan besar, investor juga perlu mewaspadai:
- Efek dilusi ekstrem jika tidak ikut right issue,
- Tekanan jual jangka pendek saat saham baru mulai beredar,
- Ketergantungan pada eksekusi proyek — jika ekspansi gagal, harga bisa stagnan di bawah harga teoretis.
🏁 11. Kesimpulan: Saham PACK Setelah Right Issue
| Aspek | Sebelum | Setelah | 
|---|---|---|
| Jumlah saham beredar | 1,6 miliar | 34,1 miliar | 
| Harga saham | Rp 2.850 | Rp 229 (teoretis) | 
| Market cap | Rp 4,6 triliun | Rp 7,8 triliun | 
| Dana masuk | – | Rp 3,25 triliun | 
Right issue jumbo ini akan mengubah struktur modal PACK secara besar-besaran. Nilai perusahaan naik signifikan, tapi jumlah saham beredar meningkat lebih dari 20 kali lipat. Investor yang cermat dalam mengambil keputusan penebusan HMETD berpotensi mendapat keuntungan jangka panjang, terutama jika dana hasil right issue berhasil mendorong ekspansi bisnis hijau yang berkelanjutan.
Leave a Reply